PengumumanPembayaran Uang Perkuliahan Mahasiswa Universitas Nasional. Alumni Talks Series #1 FTKI UNAS. Rektor & Segenap Sivitas Akademika Universitas Nasional, mengucapkan Selamat & Sukses Kepada: Bapak Dr. Muhammad Nur, S.E., M.Si. (Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional) Atas diraihnya Gelar Doktor Ya tentu saja mereka dibentuk sebagai pelayan rakyat, memenuhi kebutuhan rakyat. Contoh organisasi sektor publik di pemerintah pusat adalah sebagai berikut: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 4. Indonesia memiliki tradisi dan sumber pengetahuan lokal yang sangat kaya dan hidup. Kedua hal tersebut dapat menjadi dasar yang kuat untuk membantu melaksanakan rencana pembangunan nasional”, ujar Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dalam sambutannya di seminar nasional pada tanggal 4 April 2017 tentang “Peran Simposiumhampir sama dengan seminar, bedanya simposium merumuskan pandangan-pandangan dari pakar pembicara atau peserta, namun tidak ada suatu kesimpulan akhir yang diambil. sebuah simposium misalnya membahas masalah "Ancaman Narkoba Terhadap Generasi Muda", menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan seperti badan . Skip to content Media Berita Informasi dan Edukasi Terpercaya Pendidikan Ragam Tugas Pendidikan Puisi Sahabat Singkat Kumpulan Puisi Sahabat Yang Menyentuh Hati 91 Viewspuisi, sahabat, singkat Pendidikan Kata Kata Pujian Untuk Teman 44 Viewskata, pujian, teman, untuk Pendidikan Jalani Hidup Apa Adanya Cara Menikmati Hidupmu Tanpa Tekanan 40 Viewsadanya, hidup, jalani Pendidikan Puisi Pendek Guru Inspirasi Pendidikan Di Tahun 2023 34 Viewsguru, pendek, puisi Pendidikan Pantun Nasehat Untuk Anak Sekolah 56 Viewsanak, nasehat, pantun, untuk Pendidikan Contoh Pantun Kanak Kanak 4 Baris Tips Dan Cara Mudah Menciptakan Pantun Lucu 41 Viewsbaris, kanak, pantun Pendidikan Buatlah Sebuah Pantun Yang Bertema Liburan 31 Viewsbertema, buatlah, pantun, sebuah Pendidikan Pantun Pendidikan Budi Pekerti Menjadi Manusia Lebih Baik 30 Viewsbudi, pantun, pekerti, pendidikan Pendidikan Puisi Pengorbanan Yang Tak Dihargai 23 Viewspengorbanan, puisi, yang Pendidikan Berjuang Sendiri Itu Melelahkan 21 Viewsberjuang, melelahkan, sendiri Jelaskan Dan Sebutkan Lima Organisasi Kepariwisataan Nasional – Organisasi kepariwisataan nasional merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Organisasi ini berfokus pada pengembangan industri pariwisata dan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di berbagai daerah di Indonesia. Organisasi ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, mempromosikan destinasi pariwisata, serta memajukan potensi pariwisata di seluruh Indonesia. Berikut ini adalah lima organisasi kepariwisataan nasional yang ada di Indonesia 1. Association of the Indonesian Tour and Travel Agents ASITA. ASITA adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1974 dan beroperasi secara nasional. Organisasi ini berfokus pada usaha meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. ASITA juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan. 2. Indonesian Travel and Tourism Association ITTA. ITTA adalah organisasi yang bergerak di bidang pariwisata dan didirikan pada tahun 1978. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para wisatawan di seluruh Indonesia. ITTA juga bertanggung jawab untuk mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. 3. Indonesian Association of Hotel and Restaurant IAHR. IAHR adalah organisasi yang bergerak di bidang perhotelan dan restoran. Organisasi ini didirikan pada tahun 1980 dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan di seluruh hotel dan restoran di Indonesia. IAHR juga berperan dalam mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. 4. Indonesian Professional Travel Organizers IPTO. IPTO adalah organisasi yang berfokus pada usaha meningkatkan kunjungan wisatawan di berbagai destinasi pariwisata di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1981 dan bertujuan untuk memajukan potensi pariwisata di seluruh Indonesia. IPTO juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para wisatawan. 5. Indonesian Tourism Promotion Board ITPB. ITPB adalah organisasi yang bergerak di bidang promosi pariwisata dan didirikan pada tahun 1985. Organisasi ini berfokus pada usaha mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. ITPB juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para wisatawan. Organisasi kepariwisataan nasional di atas memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Organisasi-organisasi ini berperan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di berbagai destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. Dengan adanya organisasi-organisasi ini, pariwisata di Indonesia dapat semakin maju dan berkembang. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Dan Sebutkan Lima Organisasi Kepariwisataan 1. Organisasi kepariwisataan nasional berfokus pada pengembangan industri pariwisata dan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di berbagai daerah di 2. Lima organisasi kepariwisataan nasional yang ada di Indonesia adalah Association of the Indonesian Tour and Travel Agents ASITA, Indonesian Travel and Tourism Association ITTA, Indonesian Association of Hotel and Restaurant IAHR, Indonesian Professional Travel Organizers IPTO, dan Indonesian Tourism Promotion Board ITPB. 3. Organisasi-organisasi ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, mempromosikan destinasi pariwisata, serta memajukan potensi pariwisata di seluruh 4. Organisasi kepariwisataan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di 5. Dengan adanya organisasi-organisasi ini, pariwisata di Indonesia dapat semakin maju dan berkembang. 1. Organisasi kepariwisataan nasional berfokus pada pengembangan industri pariwisata dan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di berbagai daerah di Indonesia. Organisasi kepariwisataan nasional adalah sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan industri pariwisata dan upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di berbagai daerah di Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan pariwisata di Indonesia, meningkatkan kualitas destinasi pariwisata, serta mempromosikan pariwisata di tingkat nasional dan internasional. Organisasi kepariwisataan nasional ini terdiri dari berbagai organisasi yang bekerja untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia. Beberapa organisasi ini bertujuan untuk membangun persyaratan untuk memungkinkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berkelanjutan di Indonesia. Berikut merupakan beberapa organisasi kepariwisataan nasional di Indonesia 1. Badan Pariwisata Indonesia BPI adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Indonesia. BPI menangani berbagai masalah terkait pariwisata, seperti kebijakan, investasi, promosi, dan pemasaran. 2. Asosiasi Pariwisata Indonesia API adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan untuk meningkatkan standar industri pariwisata Indonesia. API melakukan berbagai kegiatan, seperti pengembangan ahli pariwisata, pembangunan destinasi pariwisata, dan pengembangan produk pariwisata. 3. Yayasan Pariwisata Indonesia YPI adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertanggung jawab untuk mengembangkan pariwisata melalui program kepemudaan, pendidikan, dan pengembangan destinasi pariwisata. YPI juga bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata di Indonesia. 4. Asosiasi Pengembangan Pariwisata Indonesia APP adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan pariwisata, serta untuk mengembangkan produk pariwisata dan destinasi pariwisata. 5. Indonesian Hotel & Restaurant Association IHRA adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan standar industri perhotelan dan restoran di Indonesia. IHRA menangani berbagai masalah terkait industri perhotelan dan restoran, seperti promosi, pemasaran, dan pengembangan produk. Organisasi kepariwisataan nasional ini bekerja untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata di Indonesia. Organisasi ini juga berusaha untuk meningkatkan standar pariwisata di Indonesia dengan mempromosikan pariwisata di tingkat nasional dan internasional. Dengan organisasi kepariwisataan nasional ini, diharapkan pariwisata di Indonesia dapat berkembang dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata di Indonesia. 2. Lima organisasi kepariwisataan nasional yang ada di Indonesia adalah Association of the Indonesian Tour and Travel Agents ASITA, Indonesian Travel and Tourism Association ITTA, Indonesian Association of Hotel and Restaurant IAHR, Indonesian Professional Travel Organizers IPTO, dan Indonesian Tourism Promotion Board ITPB. Association of the Indonesian Tour and Travel Agents ASITA adalah organisasi kepariwisataan nasional yang berfokus pada industri pariwisata dan perjalanan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1976 dan berdiri untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. ASITA juga menyediakan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk belajar, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. Organisasi ini juga bertanggung jawab untuk mempromosikan dan mempromosikan industri pariwisata di Indonesia. Indonesian Travel and Tourism Association ITTA adalah organisasi kepariwisataan nasional yang berfokus pada layanan pariwisata dan industri pariwisata di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1987 dan berdiri untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. ITTA juga menyediakan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk berbagi informasi, meningkatkan pengetahuan, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. Indonesian Association of Hotel and Restaurant IAHR adalah organisasi kepariwisataan nasional yang berfokus pada layanan hotel dan restoran di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1985 dan berdiri untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. IAHR juga menyediakan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk belajar, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. Indonesian Professional Travel Organizers IPTO adalah organisasi kepariwisataan nasional yang berfokus pada layanan perjalanan di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1998 dan berdiri untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. IPTO juga menyediakan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk belajar, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. Indonesian Tourism Promotion Board ITPB adalah organisasi kepariwisataan nasional yang berfokus pada promosi pariwisata di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1974 dan berdiri untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. ITPB juga menyediakan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk belajar, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. Organisasi ini juga bertanggung jawab untuk mempromosikan dan mempromosikan industri pariwisata di Indonesia. Kesimpulan, ada lima organisasi kepariwisataan nasional yang beroperasi di Indonesia, yaitu Association of the Indonesian Tour and Travel Agents ASITA, Indonesian Travel and Tourism Association ITTA, Indonesian Association of Hotel and Restaurant IAHR, Indonesian Professional Travel Organizers IPTO, dan Indonesian Tourism Promotion Board ITPB. Semua organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan dan kualitas industri pariwisata di Indonesia. Mereka juga memberikan berbagai macam kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk belajar, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan konferensi. 3. Organisasi-organisasi ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, mempromosikan destinasi pariwisata, serta memajukan potensi pariwisata di seluruh Indonesia. Organisasi pariwisata nasional di Indonesia berperan penting dalam pengembangan industri pariwisata. Organisasi ini telah meningkatkan kualitas pelayanan, mempromosikan destinasi pariwisata, dan memajukan potensi pariwisata di seluruh Indonesia. Berikut adalah lima organisasi pariwisata nasional di Indonesia yang berperan dalam pengembangan industri pariwisata 1. Asosiasi Pengusaha Wisata Indonesia ASITA ASITA adalah organisasi pariwisata nasional terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1982. Tujuan utama ASITA adalah untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. ASITA mempromosikan destinasi pariwisata, mengembangkan layanan pariwisata, dan menganalisis tren industri pariwisata. 2. Asosiasi Perhotelan Indonesia PHI PHI adalah asosiasi profesional yang didirikan pada tahun 1972. PHI berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan industri perhotelan di Indonesia. PHI juga membantu para pengusaha hotel dalam mengembangkan layanan mereka. 3. Asosiasi Perusahaan Angkutan Wisata Indonesia APAWI APAWI didirikan pada tahun 1971 dan merupakan organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan layanan angkutan wisata di Indonesia. APAWI mengatur layanan angkutan pariwisata dan mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. 4. Asosiasi Duta Wisata Indonesia ADWI ADWI didirikan pada tahun 1984 dan bertujuan untuk mengembangkan profesi duta wisata di Indonesia. ADWI bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. 5. Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia ASAPWI ASAPWI didirikan pada tahun 1982 dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan agen perjalanan wisata di Indonesia. ASAPWI juga bertanggung jawab untuk mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. Kesimpulannya, lima organisasi pariwisata nasional di Indonesia berperan penting dalam pengembangan industri pariwisata. Mereka berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan mempromosikan destinasi pariwisata di seluruh Indonesia. Juga, organisasi-organisasi ini berperan dalam memajukan potensi pariwisata di seluruh Indonesia. 4. Organisasi kepariwisataan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Organisasi Kepariwisataan Nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah bagi para profesional dan pengambil keputusan, organisasi, dan badan usaha yang terkait dengan pariwisata. Organisasi ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pariwisata Indonesia dan mempromosikan pariwisata di dalam dan luar negeri. Ada lima organisasi kepariwisataan nasional yang beroperasi di Indonesia. Pertama, Yayasan Pelestari Pariwisata Indonesia YPPI adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2003. Organisasi ini berfokus pada penyebaran informasi tentang pariwisata di Indonesia, serta mempromosikan pariwisata di dalam dan luar negeri. Kedua, Asosiasi Perhotelan Indonesia API adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1996 dan berfokus pada pengembangan industri perhotelan di Indonesia. Ketiga, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia APPI adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1980 dan fokus pada pengembangan industri pariwisata dan jasa perjalanan di Indonesia. Keempat, Asosiasi Pengelola Restoran Indonesia APRI adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1992 dan fokus pada pengembangan industri restoran di Indonesia. Kelima, Asosiasi Pengusaha Pariwisata Indonesia ASPPI adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1988 dan fokus pada pengembangan industri pariwisata di Indonesia. Organisasi kepariwisataan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Mereka menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pariwisata Indonesia dan mempromosikan pariwisata di dalam dan luar negeri. Mereka juga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nasional melalui pariwisata. Organisasi ini juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang aman dan menarik bagi para wisatawan. Organisasi kepariwisataan nasional juga bertanggung jawab untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Mereka berupaya untuk mengurangi dampak negatif pariwisata pada lingkungan, melindungi kebudayaan setempat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Organisasi ini juga menyelenggarakan acara-acara untuk meningkatkan kesadaran akan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Organisasi kepariwisataan nasional juga membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nasional melalui pariwisata. Mereka berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dan mempromosikan pariwisata di dalam dan luar negeri. Mereka juga membantu pemerintah dalam mengatur dan mengawasi industri pariwisata di Indonesia. Dalam kesimpulan, organisasi kepariwisataan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Mereka menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pariwisata Indonesia dan mempromosikan pariwisata di dalam dan luar negeri. Mereka juga membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nasional melalui pariwisata. Organisasi ini juga bertanggung jawab untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. 5. Dengan adanya organisasi-organisasi ini, pariwisata di Indonesia dapat semakin maju dan berkembang. Organisasi kepariwisataan nasional adalah organisasi yang bergerak untuk mengembangkan dan mendukung pariwisata di Indonesia. Organisasi-organisasi ini didirikan dan dikelola oleh pemerintah, organisasi swasta, dan sektor swasta untuk meningkatkan pengalaman wisata dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Organisasi-organisasi ini bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan reputasi pariwisata di Indonesia. Ada lima organisasi kepariwisataan nasional yang beroperasi di Indonesia, yaitu Kementerian Pariwisata, Asosiasi Pariwisata Indonesia GIPI, Asosiasi Perhotelan Indonesia APINDO, Lembaga Pengembangan Pariwisata Indonesia BPPI, dan Aliansi Pengembangan Pariwisata Indonesia APTINDO. Kementerian Pariwisata adalah organisasi pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melindungi pariwisata di Indonesia. Kementerian ini bertanggung jawab untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan reputasi pariwisata Indonesia. Kementerian mempromosikan pariwisata Indonesia kepada dunia melalui berbagai program, seperti Indonesia Tourism Promotion Board, Indonesia Tourism Exchange, Indonesia Tourism Board, dan lainnya. Asosiasi Pariwisata Indonesia GIPI adalah organisasi swasta yang bergerak untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia. GIPI bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi swasta untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. GIPI juga bertanggung jawab untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan reputasi pariwisata Indonesia. Asosiasi Perhotelan Indonesia APINDO adalah organisasi swasta yang bergerak untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia. APINDO bekerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia. APINDO juga bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah hotel dan meningkatkan kualitas hotel di Indonesia. Lembaga Pengembangan Pariwisata Indonesia BPPI adalah organisasi swasta yang bergerak untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. BPPI bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. BPPI juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia. Aliansi Pengembangan Pariwisata Indonesia APTINDO adalah organisasi swasta yang bergerak untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia. APTINDO bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. APTINDO juga bertanggung jawab untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan reputasi pariwisata Indonesia. Organisasi-organisasi ini menawarkan berbagai layanan untuk mendukung pariwisata di Indonesia, seperti mempromosikan pariwisata melalui program, meningkatkan kualitas pariwisata, membantu pengembangan hotel dan akomodasi, dan lainnya. Dengan adanya organisasi-organisasi ini, pariwisata di Indonesia dapat semakin maju dan berkembang. Organisasi-organisasi ini juga dapat membantu meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan reputasi pariwisata Indonesia. Berbagai layanan yang ditawarkan oleh organisasi-organisasi ini akan membantu meningkatkan pengalaman wisata di Indonesia dan membuat pariwisata di Indonesia lebih menarik. Dengan adanya organisasi-organisasi ini, pariwisata di Indonesia dapat meningkat dan menarik lebih banyak wisatawan, yang akan meningkatkan pendapatan pemerintah dan masyarakat. Organisasi Kepariwisataan Nasional 1. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Pembangunan industry pariwisata dapat diwujudkan dengan peran aktif para pelakunya, termasuk badan usaha perhotelan, restoran/rumah makan, jasa pangan yang bersatu dalam satu wadah. Agar wadah tersebut berhasil guna dan berdaya guna dalam mengemban serta melaksanakan peranannya dalam pembangunan dan bagi kemajuan anggota, maka badan usaha perhotelan dan jasa akomodasi, restoran/rumah makan dan jasa pangan menghimpun diri dalam satu organisasi. Organisasi itu disebut Perhimpunan Hotel dan Restoran yang merupakan kelanjutan dari Indonesia Tourism AssociationITHA, yang didirikan pada 9 Februari 1969 untuk jangka panjang yang tidak ditentuakn lamanya. PHRI berpusat di Jakarta. 2. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia ASITA Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai salah satu rantai dalam jajaran industri pariwisata sepakat untuk mempersatukan niat dan tekad dalam memajukan kepariwisataan Indonesia melalui wadah persatuan dan kesatuan yang segala sesuatunya dapat dilakukan dengan pengaturan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan profiabilitas perusahaan, para anggota, dengan cara perwakilan dalam rangka kemitraan dengan kalangan industry dan pemerintah, mutlak menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan identifikasi masalah guna meningkatkan rasa kepuasan jasa penjualan wisata. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Association Of The Indonesian Tous ang Travel Agencies/ASITA didirikan di Jakarta pada 7 Januari 1971 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. 3. Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia ASPINDO Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia yang disingkat denagn ASPINDO merupakan suatu wadah organisasi profesi dari kalangan swasta yang bersifat nonpolitik dan mandiri, yang menghimpun perusahaan-perusahaan jasa impresariat Indonesia untuk melakukan kegiatan dan berusaha di bidang impresariat. Usaha jasa impresariat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, baik berupa mendatangkan, mengirim, maupun pengembalian artis/seniman, olahragawan Indonesia maupun asing serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan kegiatan usaha impresariat meliputi bidang seni dan olahraga yang bersifat eksibisi. ASPINDO dibentuk pada 16 April 1993 dan berkedudukan di Jakarta dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. 4. Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia PUTRI Objek wisata yang berupa tempat atau keadaan alam, tata hidup, seni budaya serta peninggalan sejarah bangsa, dan perwujudan ciptaan manusia yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, merupakan titik sentral dari upaya pengembangan kepariwisataan nasional. Untuk itu, perlu dikembangkan secara terencana, teraarah dan terpadu disertai upaya inovatif secara berkesinambungan atas dasar pengkajian pola dan jenis permintaan. Atas dasar itu disadari perlu adanya suatu wadah perjuanagan kepentingan bersama dan asarana pengabdian profesi dalam usaha pengelolaan objek wisata denagn membentuk suatu perhimpunan. Denagn menyadari sepenuhnya hal-hal tersebut, denagn memohon bimbingan Tuhan Yang Maha Esa, para pendiri organisasi dengan pebuh ketulusan dan keikhlasan merasa memrlukan suatu wadah kegiatan berupa perhimpunan. PUTRI didirikan pada 10 November 1977 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 5. Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia AKPI Pengembangan kawasan pariwisata merupakan bagian yang terpadu dengan rencana pengembangan daerah yang harus didasarkan kepada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata RIPP, karena aset yang akan dimanfaatkan sangat peka terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan. Pengembangan kawasan pariwisata pada umunya mencakup lahan yang cukup luas dan beragam permasalahnya. Kepemilikan lahan tidak selalu ada pada pemerintah, tetapi juga yang dikuasai oleh masyarakat setempat. Untuk pengembangan kawasan pariwisata cukup besar, karena menyangkut penyediaan prasarana dan saran, bahakan ada sementara pihak yang beranggapan bahwa penyediaan ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Demikian pula halnya dengan pembebasan lahan/tanah, pemerintah daerah harus selalu dilinatkan karena dalam proses dan pelaksaannya akan lebih dan cepat karena pemerintah daerah lebih mengetahui dan memahami tentangkeadaan dan permasalahn lahan tersebut jika dibandingkan dengan pemerintah pusat dan pengusaha. 6. Masyarakat Pariwisata Indonesia MPI Pembangunan dan pengembangan pariwisata adalah tugas dari setiap komponen masyarakat madani untuk mencapai hasil dan memperoleh manfaatnya. Masyarakat Pariwisata Indonesia menempatkan diri sebagai forum, ntuk menunjang aspirasi semua pihak secara dinamis, dalam kerangka pembangunan lingkunagn yang berkelanjutan. Peron serta masyarakat menempati posisi penting dalam pembanguna kepariwisataan nasional denagn menyumbangkan dharma baktinya dalam sector pariwisata yang sangat berharga bagi bangsa dan negara. MPI merupakan hasil reformasi di bidang pembangunan pariwisata yang diprakarsai oleh forum dialog pariwisata FDP dan dideklarasika pada 21 Juli 1998 dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamnya dan berpusat di ibukota Negara Republik Indonesia. 7. Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia IJUMPI Untuk mewujudkan partisipasi dan peran para juru masak professional secara efektif dan efisien guna mencapai cita-cita yang dimaksud adalah suatu keharusan bagi seluruh juru masak untuk bersatu dalam suatu wadah organisasi profesi, sehingga dalam akselerasi pembangunan sekarang ini ammpu menjalankan fungsi dan tugas pengabdian pada negara dan bangsa, dengan tetap berpegang pada UUD 45 dan falsafah Pancasila. Didorong oleh kesadaran, rasa tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka didirikan organisasi kemasyarakatan sebagai modal bersatunya para juru masak profesional yan diberi nama Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia. IJUMPI didirikan di Jakarta pada 19 Februari 1987. 8. Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI Himpunan Pramuwisata Indonesia merupakan organisasi swasta nonpolitik dan mandiri yang merupakan wadah tunggal pribadi-pribadi yang memiliki profesi sebagai pramuwisata. Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI disahkan pada 4 Oktober 1988 di Palembang Sumatera Selatan dalam acara Musyawarah Nasional I Pramuwisata seluruh Indonesia. 9. Hotel Human Resources Managers Association HHRMA Wadah tempat berkumpulnya para manajer HRD dari hotel-hotel berbintang dan apartemen seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai pemimpin Departemen HRD agar dapat saling menukar informasi tentang sumber daya manusia yang andal. Kemajuan dan perkembangan sebuah manajemen usaha sangat tergantung dari sumber daya manusia yang profesioanl dan tangguh. 10. Himpunan Penulis Pariwisata HPP Organisasi ini didirikan pada tanggal 12 Maret 1977 dan berkantor pusat di Jakarta. Maksud dan tujuan HPP adalah untuk menghimpun para penulis pariwisata serta meningkatkan kepariwisataan Indonesia. Usaha-usahanya adalah melalui peningkatan kemampuan para penulis, komunikasi timbale balik, mengadakan ceramah, diskusi dan melakukan penulisan apresiasi, penulisan promosi, pembahasan atau analisis kepariwisataan dan dalam mass media. Organisasi Kepariwisataan Regional 1. Sejarah Perkembangan Organisasi Kepariwisatan Regional Organisasi perintis bagi kerja sama di kawasan regional Asia Tenggara ini disebut Perhimpunan Asia Tenggara, lazim disebut ASA, yang didirikan bersama oleh Malaysia, Filipina dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada 31 Juli 1967 yang bersejarah itu. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merupakan pertumbuhan langsung dari ASA, dan terdiri dari ketiga Negara anggota ASEAN, ditambah dengan Indonesia dan Singapura. ASEAN terbentuk setelah berlangsung perundingan-perundingan di Filipina dan di Bangkok Thailand, dimana tercapai kesepakatan antara kelima Negara untuk memperluas ASA dan member nama baru melalui gagasan yang disebut DEKLARASI ASEAN atau DEKLARASI BANGKOK. Deklarasi Bangkok Presidium Menteri Urusan Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Menteri Luar Negeri Filipina, Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar Negeri Thailand. Memerhatikan adanya kepentingan-kepentingan dan masalah-masalah bersama di kalangan negara-negara Asia Tenggara, dan merasa yakin akan perlunya usaha untuk lebih memperkokoh ikatan-ikatan solidaritas regional dan kerja sama yang ada. Adanya Hasrat untuk membentuk suatu kesatuan landasan yang teguh untuk kegiatan-kegiatan bersama guna meningkatkan kerja sama regional di Asia Tengara atas dasar jiwa persamaan dan persekutuan dan dengan demikian memberikan sumbangan kea rah terwujudnya perdamaian, kemajuan dan kemakmuran di wilayah ini. Menyadari bahwa di dunia ini dimana saling ketergantungan antara negara yang satu dengan yang lain bertambah, maka cita-cita bagi perdamaian, kemerdekaan, keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi akan terlaksana sebaik-baiknya dengan jalan memelihara saling pengertian, bertetangga baik dan kerja sama yang berarti di kalangan negara-negara wilayah ini, yang satu dengan yang lainnya sudah terkat oleh hubungan-hubungan sejarah dan kebudayaan. Anggota ASEAN terdiri atas Brunei Darussalam,Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. 2. Jenis-Jenis Organisasi Kepariwisataan Regional a. Asean Tourism Association ASEANTA Sebagai pelaksana Deklarasi ASEAN yang ditanda tangani pada 8 Agustus 1967 di Bangkok dan untuk mewujudkan kerja sama regional antar bangsa di kawasan Asia Tenggara, maka di dalam siding-sidang para Menteri Luar Negeri ASEAN, sejak tahun 1967, bidang pariwisata telah menjadi salah satu pokok pembahasan, karena disadari bahwa melalui pengembangan pariwisata diharapkan kerja sama ASEAN akan lebih memasyarakat. ASEANTA dibentuk dala rangka meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan periwisata antar Negara-negara ASEAN. b. Asian Association of Conservation and Visitors Bureans AACVB Asian Association of Conservation and Visitors Bureans AACVB adalah suatu asosiasi kepriwisataan yang bergerak di bidang pengembangan dan pembinaan usaha konservasi di kawasan Asia. Asosiasi ini dibentuk pada 1983 di Manila dan berkantor Pusat di Macao. Keanggotam AACVB meliputi antara lain Organisasi Hotels, Airlines, Professional Congress Organizer PCO, Specialist Travel Agents danTransportation Companies. c. ASEAN Permanent Committee on Tourism ASEAN PCT ASEAN PCT merupakan salah satu bagian dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang bergerak di bidang kepariwisataan yang dibentuk pada tahun 1969. Kedudukan sekretariat organisasi ini bergilir mengikuti negara dari ketua organisasi ini. Tujuan ASEAN PCT adalah meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang perjalanan dan pariwisata. d. ASEAN Hotel and Restaurant Association AHRA AHRA adalah perhimpunan hotel dan restoran di kawasan ASEAN. Kantor pusatnya di Singapura. Usaha dan tujuan AHRA adalah menerbitkan ASEAN Hotel and Restaurant Directory, menyelenggarakan pendidikan dan konferensi tahunan untuk merumuskan dan mencari pemecahan masalah-masalah kepariwisataan ASEAN 3. Jenis-Jenis Organisasi Tingkat Subregional a. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand Indonesia, Malaysia, and Thailand Growth Triangle/IMT-GT Pengembangan segitiga pertumbuhan growth triangle IMT-GT dimulai denagn pertemuan bilateral tingkat menteri dan pejabat tinggi di Pulau Langkawi, Malaysia pada 20 Juli 1993. Kerja sama segitiga pertumbuhan ini melibatkan dua provinsi Indonesia, yaitu Sumatera Utara dan Aceh. Empat Negara bagian Malaysia, yaitu Perak, Penang, Kedah, Perlis dan empat belas provinsi di selatan Thailand. Dalam pertemuan IMT-GT di Penang Desember 1994, diputuskan untuk mengikutsertakan juga provinsi Sumatera Barat dalam kerja sama ini. b. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Singapura Indonesia, Malaysia, ang Singapore Growth Triangle/IMS-GT Keberhasilan kerja sama pertumbuhan IMS-GT sebagai model kerja sama sub wilayah yang pertama kalinya dibentuk, menginspirasikan pembentukan kerja sama sub wilayah lainnya. Batam yang masuk dalam Provinsi Riau mempunyai letak yang sangat starategis karena kedekatan letaknya denagn Singapura dan Johor. Gagasan pertama pengembangan Pulau Batam diperkenakan oleh BJ Habibie ini disebut sebagai Teori Balon. Singapura sebagai balon pertama telah mencapai titik yang optimal dan Batam adalah balon kedua. Pada 1989, Deputi Perdana Meneteri Singapura, Goh Chok Tong mengungkapkan gagasan kerja sama trilateral yang mencangkup Singapura, Johor dan Riau. Konsep segitiga pertumbuhan merupakan jalan keluar bagi Singapura yang mengalami peningkatan biaya produksi dan bisnis sebagai akibat dari pertumbuahn ekonomi yang sangat pesat selam dua dasawarsa. c. Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipinan Brunei, Indonesia, Malaysia ang the Philippines-East ASEAN Growth Area/BIMP-EAGE Kerja sama kawasan pertumbuhan ASEAN bagian timurEast ASEAN Growth Area/BIMP-EAGE ini diikuti oleh empat Negara di akwasan Timur ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara, Malaysia Sabah, Serawak dan Labuan, Filipina Mindanai dan Palawan. Kerja sama BIMP-EAGA ini dibentuk untuk merangsang minat para investor local dan asing untuk melakukan investasi dan eningkatkan perdagangan di kawsan timur ASEAN. Tujuan pembentukan BIMP-EAGA adalah mengembangkan kerja sama subregional antara Negara-negara anggota dalam rangka menungkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Sektor kerja sama yang diprioritaskan adalah perhubungan udara dan laut, perikanan, pariwisata, energy, kehutanan, pengembangan sumber daya manusia dan mobilitas tenaga kerja. Organisasi Kepariwisataan Internasional 1. WTO World Tourism Organization World Tourism Organization WTO didirikan pada 27 September 1970 dan secara aktif bekerja pada 1 Januari 1976. WTO dibentuk sebagai transformasi dan Internasional Union Official of Travel Organization IUOTO yang didirikan pada 1924 di Den Haag-Belanda. WTO merupakan organisasi internasional antara pemerintah berstatus Badan Konsultatif PBB dan berkantor pusat di Madrid-Spanyol. Keanggotaan WTO berdasarkan Sidang Umum XIII Tahun 1999 terdiri dari a. 133 negara anggota penuh/Full Member Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan nasional b. 5 anggota asoociate Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan daerah c. 1 permanent observer d. 329 anggota affiliasi Organisasi-organisasi non-komersial swasta maupun badan usaha swasta yang bergerak di bidang riset, promosi, media pariwisata dan sebagainya. Kegiatan Pokok WTO Secara garis besar kegaitan utama WTO meliputi enam bidang, yaitu a. Kerja sama di bidang pengembangan kepariwisataan Memberi nasihat dan bantuan kepada pemerintah secara luas seperti menyusun master plan, studi kelayakan, kebutuhan tentang penanaman modal, transfer teknologi di bidanf pemasaran dan promosi. b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Merupakan wadah strategis bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan di bidang kepariwisataan termasuk di dalamnya kurss “Pelatihan untuk Pelatih, kursus jangka pendek dan kursus jarak jauh, dan pendirian pusat-pusat pendidikan dan pelatihan WTO”. c. Bidang Lingkungan dan Perencanaan WTO bergerak di bidang pengembangan kepariwisataan yang berkesinambungan yang juga meperhatikan aspek-aspek lingkungan. Dalam hal ini WTO turut berpartisipasi dalam forum-forum internasional ynag berkaitan denagn lingkungan seperti pertemuan puncak Tenatang Bumi di Rio de Janeiro dna Seminar Bumi di Kanada. d. Bidang Kualitas Pelayanan Kepariwisataan Liberalisasi, kesehatan dan keamanan merupakan isu penting di dalam pengingkatan-peningkatan di bidang kepariwisataan. WTO berupaya mengurangi hambatan-hambatan yang timbul di dalam pengembangan pariwisata dan mendorong terciptanya liberalism usaha di bidang kepariwisataan. e. Bidang Statistik dan Penelitian Pasar WTO menjadi pusat data dan analisis pariwisata yang memiliki koleksi lebih dari 180 negara. WTO secara berkesinambungan memonito dan menganalisis kecenderungan-kecenderungan trend perkembangan kepariwisatan dunia. Untuk itu diterbitkan buku yang komprehensif dan dibagikan kepada anggota. f. Bidang Komunikasi dan Demokrasi Bidang ini adalah unit yang melaksanakan publikasi dan Pusat Informasi bagi pers berkaitan dengan kegiatan WTO. 2. Pasific Asia Travel Association PATA Pasific Asia Travel Association PATA adalah suatu organisasi pariwisata internasional yang bertujuan untuk mempromosikan seluruh daerah/kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara sebagai daerah wisata yang menarik. PATA didirikan pada 1951 di Hawaii, dan pada 1952 diselengarakan Sidang Tahunan I di Honolulu. Asosiasi ini bersifat tidak mencari keuntungan non-profit. Walaupun dalam tubuh asosiasi tergabung organisasi-organisasi yang hampir seluruhnya saling bersaing, namun terdapat satu konsensus bahwa tugas utama setiap anggota adalah memperbesar jumlah kunjungan wisatawan ke Asia Pasifik dan Amerika Utara yang dengan sendirinya berarti meningkatkantourism revenue setiap anggota. Untuk menjamin komunikasi yang efektif dengan kantor pusat dalam melaksanakan tugasnya, di Negara-negara anggota PATA dibentuk suatu badan yang dinamakan PATA CHAPTER. Saat terdapat dua macam PATA CHAPTER , yaitu a. Promotion Chapter, yang bertujuan menyelenggarakan kegiatan penerangan dan promosi pariwisata b. Regional Chapter, yang bertujuan memajukan kepentingan bersama di daerah tujuan wisata tertentu di kawasan Pasifik. Sebagai suatu organisasi yang mencakup lebih dari 1/3 kawasan permukaan bumi, PATA bertujuan untuk memberikan keuntungan-keuntungan kepada para anggotanya, dengan misinya memberikan andil pada pertumbuhan nilai dan kualitas berdasarkan pengalaman dari kepariwisataan di lingkungan Negara Asia Pasifik. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PATA antara lain a. Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan b. Pemutakhiran data menyangkut kecenderungan industry pariwisata c. Pelayanan jasa pemberian sarana secra professional dan perencanaan pembentukan suatu tugas Task Force d. Program Kepemimpinan dan program yang berkaitan denagn konservasi alam dan budaya e. Bantuan pengembangan pariwisata dan penyusunan kebijaksanaan penanaman modal f. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, promosi dan upaya penjualan g. Memperluas peluang mencari pasar baru h. Menyelenggarakan forum sebagai wahana pertemuan pemuka-pemuka periwisata di negara-negara Asia-Pasifik. 3. Internasional Congress and Convention Association ICCA Internasional Congress ang Convention Association ICCA adalah suatu asosiasi profesi yang berskala internasional yang secara khusus menitik beratkan tujuannya kepada pengembangan dan pembinaan pengelola kongres, konvensi dan eksibisi. ICCA didirikan pada 1964 berkantor pusat di Amsterdam-Belanda. Asosiasi ini pada posisi Januari 1997 memiliki lebih dari 467 anggota yang bersala dari 44negara. Indonesia masuk menjadi anggota pada 1981. Maksud dan tujuan ICCA adalah a. Menyelenggarakan dan mempromosikan kongres, konvensi dan eksibisi internasional b. Menawarkan jasa-jasa tenaga ahli di bidang kongres, konvensi dan eksibisi termasuk mengenai pengaturan fasilitas perjalanan c. Menawarkan kepada setiap anggota keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan kongres, konvensi dan eksibisi. 4. Universal Federation of Travel Agent Association UFTAA UFTAA adalah organisasi dari Perhimpunan Biro-biro Perjalanan yang dibentuk pada tahun 1966. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada biro-biro perjalanan melalui perhimpunan biro perjalanan serta memberikan bantuan moral, material, keahlian dan teknik yang diperlukan agar biro perjalanan dapat memperoleh kedudukan yang layak di kalangan industry pariwisata dunia. Keanggotaannya terdiri dari tiga kategori a. Full Member,terdiri dari asosiasi biro perjalanan nasional b. Registered Member, terdiri dari biro-biro perjalanan anggota asosiasi biro perjalanan nasional di negara yang bersangkutan c. Registered Enterprises, terdiri dari industri-industri kepariwisataan lainnya. 5. International Air Transport Association IATA IATA adalah organisasi penerbangan yang menyelenggarakan pengangkutan internasional yang menetapkan standar biaya, dokumen, frekuensi dan rute penerbangan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1945 denagn kantor pusat di Genewa Swiss. Garuda Indonesia Airways GIA menjadi anggota sejak tahun 1952. Tujuan IATA adalah untuk mempromosikan dan memajukan angkutan udara/jaringan penerbangan yang berhubungan langsung dengan angkutan udara internasional, mengadakan kerja sama yang baik diantara perusahaan penerbangan maupun denagn organisasi/badan lainnya. Keanggotaan IATA terdiri dari dua macam, yaitu a. Active Member, hanya dapat diwakili oleh perusahaan penerbangan nasional yang menyelenggarakan penerbangan internasional b. Association Member, selain active member juga biro-biro perjalanan yang ditunjuk oleh IATA untuk menjadi agen perusahaan penerbangan. BAB XII ORGANISASI KEPARIWISATAAN A. GAMBARAN UMUM Pada dasarnya setiap negara yang membangun dan mengembangkan kepariwisataan memerlukan suatu organisasi atau wadah yang dapat berfungsi membina kepariwisataan, baik secara nasional, regional maupun internasional, dalam bentuk organisasi pemerintah, semi pemerintah dan bukan pemerintah. Dalam pembentukan organisasi kepariwisataan diperlukan suatu kebijakan atau aturan yang mendasarinya, sehingga dapat diakui secara nasional dan dapat melakukan kegiatan kerjasama secara nasional maupun internasional. Di dalam organisasi yang bersifat internasional diharapkan adanya kerjasama antar negara sehingga dapat memahami kepentingan dari masing-masing negara terutama dalam bidang kepariwisataan. Untuk itu dalam setiap organisasi diharapkan dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat internasional, regional maupun nasional. Di samping itu diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antar negara secara bilateral atau multilateral yang bertujuan memperbesar jumlah kunjungan wisatawan dan memperlancar arus wisatawan. B. ORGANISASI KEPARIWISATAAN NASIONAL NATIONAL TOURISM ORGANIZATION Pembangunan industri pariwisata dapat diwujudkan dengan peran aktif para pelakunya termasuk badan usaha perhotelan, restauran/rumah makan, jasa pangan yang bersatu dalam satu wadah. Agar wadah tersebut berhasil guna dan berdaya guna dalam mengemban serta melaksanakan perananya dalam pembangunan dan bagi kemajuan anggota, maka badan usaha perhotelan dan jasa akomodasi, restoran/rumah makan dan jasa pangan menghimpun diri dalam satu organisasi yang disebut Perhimpunan Hotel dan Restoran yang merupakan kelanjutan dari Indonesia Tourism Hotel Association ITHA yang didirikan pada pada tanggal 9 Februari 1969 untuk jangka panjang yang tidak ditentukan lamanya, dan PHRI berpusat di Jakarta. 2. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia ASITA Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai salah satu rantai dalam jajaran industri pariwisata, sepakat untuk mempersatukan niat dan tekad dalam memajukan kepariwisataan Indonesia melalui wadah persatuan dan kesatuan yang segala sesuatunya dapat dilakukan dengan pengaturan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan profitabilitas perusahaan para anggota dengan cara perwakilan dalam rangka kemitraan dengan kalangan industri dan pemerintah mutlak diselenggarakan pendidikan, pelatihan dan identifikasi masalah guna meningkatkan rasa kepuasan jasa penjualan wisata. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA didirikan di Jakarta tanggal 7 Januari 1971 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. 3. Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia ASPINDO Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia yang disingkat dengan ASPINDO merupakan suatu wadah organisasi profesi dari kalangan swasta yang bersifat non politik dan mandiri yang menghimpun perusahaan-perusahaan jasa impresariat Indonesia untuk melakukan kegiatan dan berusaha di bidang impresariat. Usaha jasa impresariat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, baik berupa mendatangkan, mengirim, maupun pengembalian artis/seniman, olahragawan Indonesia maupun asing serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan kegiatan usaha impresariat meliputi bidang seni dan olahraga yang bersifat eksibisi. ASPINDO dibentuk pada tanggal 16 April 1993 dan berkedudukan di Jakarta dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. 4. Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia PUTRI Bahwa objek wisata yang berupa tempat atau keadaan alam, tata hidup, seni budaya serta peninggalan sejarah bangsa, dan perwujudan ciptaan manusia yang menarik untuk dikunjungi wisatawan merupakan titik sentral dari upaya pengembangan kepariwisataan nasional. Untuk itu perlu dikembangkan secara terencana, terarah dan terpadu disertai upaya inovatif secara berkesinambungan atas dasar pengkajian pola dan jenis permintaan. Atas dasar itu didasari perlu adanya suatu wadah perjuangan kepentingan bersama dan sarana pengabdian profesi dalam usaha pengelolaan objek wisata dengan membentuk suatu perhimpunan. Bahwa dengan menyadari sepenuhnya atas hal-hal tersebut di atas, dengan memohon bimbingan Tuhan Yang maha Esa, para pendiri organisasi dengan penuh ketulusan dan keiklasan merasa memerlukan suatu wadah kegiatan yang berupa perhimpunan. PUTRI didirikan pada tanggal 10 November 1977 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 5. Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia AKPI Pengembangan kawasan pariwisata merupakan bagian yang terpadu dengan rencana pengembangan daerah yang harus didasarkan kepada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata RIPP, karena asset yang akan dimanfaatkan sangat peka terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan. Pengembangan kawasan pariwisata pada umumnya mencakup lahan yang cukup luas dan beragam permasalahannya, dan pemilik lahan tidak ada selalu pada pemerintah tetapi juga yang dikuasai oleh masyarakat setempat. Untuk pengembangan kawasan pariwisata cukup besar, karena menyangkut penyediaan prasaranan dan sarana bahkan ada sementara pihak yang beranggapan bahwa penyediaan prasarana ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Demikian pula halnya dengan pembebasan lahan/tanah, pemerintah daerah harus selalu dilibatkan karena dalam proses dan pelaksanaannya akan lebih dan cepat akarena pemerintah daerah lebih mengetahui dan memahami tentang keadaan dan permasalahan lahan tersebut bila dibandingkan dengan pemerintah pusat dan pengusaha. 6. Masyarakat Pariwisata Indonesia MPI Pembangunan dan pengembangan pariwisata adalah tugas dari setiap komponen masyarakat madani untuk mencapai hasil dan memperoleh manfaatnya. Masyarakat Pariwisata Indonesia menempatkan diri sebagai forum, untuk menampung aspirasi semua pihak secara dinamis, dalam kerangka pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Peran serta masyarakat menempati posisi penting dalam pembangunan kepariwisataan nasional, untuk menyumbangkan dharma baktinya dalam sektor pariwisata yang sangat berharga bagi bangsa dan negara. MPI merupakan hasil reformasi di bidang pembangunan pariwisata yang diprakarsai oleh forum dialog pariwisata FDP dan dideklarasikan pada tanggal 21 Juli 1998, dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dan berpusat di ibukota Negara Republik Indonesia. 7. Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia IJUMPI Untuk mewujudkan partisipasi dan peran para juru masak professional secara efektif dan efisien guna mencapai cita-cita yang dimaksud adalah suatu keharusan bagi seluruh juru masak untuk bersatu dalam suatu wadah organisasi profesi, sehingga dalam akselerasi pembangunan sekarang ini mampu menjalankan fungsi dan tugas pengabdian pada negara dan bangsa, dengan tetap berpegangan pada UUD 45 dan falsafah Pancasila. Didorong oleh kesadaran, rasa tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, maka didirikan organisasi kemasyarakatan sebagai modal bersatunya para juru masak professional yang diberi nama Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia. IJUMPI didirikan di Jakarta pada tanggal 19 Februari 1987. 8. Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI Himpunan Pramuwisata Indonesia merupakan organisasi swasta non politik dan mandiri yang merupakan wadah tunggal pribadi-pribadi yang memiliki profesi sebagai pramuwisata. Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI disahkan pada tanggal 4 Oktober 1988 di Palembang Sumatera Selatan yang merupakan Musyawarah Nasional I Pramuwisata seluruh Indonesia. 9. Hotel Human Resources Managers Association HHRMA Wadah tempat berkumpulnya HRD-HRD dari hotel-hotel berbintang dan apartemen seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai pemimpin Departemen HRD agar dapat saling menukar informasi tentang sumber daya manusia yang andal. Kemajuan dan perkembangan sebuah manajemen usaha sangat tergantung dari sumber daya manusia yang profesional dan tangguh.

jelaskan dan sebutkan lima organisasi kepariwisataan nasional